Senin, 24 Februari 2020

Manajemen dan Value Added

Pernahkah terlintas di benak Anda, saat dimana Anda bangun dari tidur dan kemudian melakukan suatu aktivitas tanpa mengetahui kenapa aktivitas itu Anda lakukan? Untuk apa aktivitas itu Anda kerjakan? Bagaimana cara Anda menyelesaikan aktivitas tersebut?

Seluruh pertanyaan tersebut tidak akan dapat terjawab jika sebelum tidur, Anda tidak memikirkan hal yang akan Anda lakukan nanti. Dengan kata lain, seluruh aktivitas yang esok hari akan dilakukan harus mendapat legitimasi perencanaan pada hari sebelumnya. Minimal perencanaan yang dimaksud adalah menetapkan tema aktivitas yang akan Anda lakukan.

Ilustrasi sederhana dalam dunia industry, Col. Sanders tidak akan pernah menjadi terkenal melalui Kentucky Fried Chicken jika dirinya tidak menetapkan apa yang akan dia lakukan esok hari. Pada tahun 1939, Col. Sanders menjual ayam goreng di restorannya sendiri di Corbin, Kentucky. Lambat laun, dengan kerja keras, komitmen yang teguh serta perencanaan yang terevaluasi setiap waktu, kemudian berhasil membuka restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) pada tahun 1952. Kini KFC menjadi brand internasional dengan 40.000 cabang yang tersebar di 130 negara bagian di dunia. Pertanyaan yang mungkin muncul di benak Anda kemudian adalah bagaimana menjalankan perusahaan tersebut dan menjadi salah satu waralaba besar yang tersebar ke 130 negara di dunia? Kesuksesan yang diraih KFC hingga saat ini tidak terlepas dari peran manajemen. Menejemen yang baik dapat mengelola perusahaan yang sangat rumit sekalipun perusahaan tersebut berada di seluruh Negara.

Hingga saat ini, manajemen menjadi topic utama dalam setiap sendi kehidupan manusia. Manajemen mengambil peran penting guna mencapai titik maksimal manusia dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Bagaimanapun sulitnya sebuah tujuan untuk dicapai, jika telah memenuhi unsur manajemen yang optimal maka tujuan tersebut menjadi hal yang mungkin saja diraih dengan sempurna. Namun, bagaimanapun mudahnya sebuah tujuan untuk digapai, jika tidak memenuhi unsur manajemen yang baik maka dapat dipastikan tujuan tersebut mustahil untuk diperoleh.
Sebagai sesuatu yang urgen, manajemen memiliki makna tersendiri bagi setiap pandangan yang dikeluarkan oleh para ahli di bidangnya. Beberapa pandangan tentang definisi manajemen, yaitu:
  1. Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama (Massie dan Douglas).
  2. Manajemen adalah suatuu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner).
  3. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, aktivitas anggota organisasi dan kegiatan yang menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman dan Gilbert).
  4. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisen (jones dan George).
  5. Management is the art of getting things done through the others (Follet).
Dari kelima definisi tersebut, kata kunci dari masing-masing pandangan (menurut Hanafi) adalah sebagai berikut:
  1. Proses yang merupakan kegiatan yang direncanakan,
  2. Kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan yang sering disebut fungsi manajemen,
  3. Koordinasi kegiatan,
  4. Tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas tersebut,
  5. Sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut,
  6. Pencapaian tujuan denan efektif dan efisien.
Berdasarkan pada kata kunci yang disarikan dari pandangan sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengertian manajemen bahwa manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan dan proses evaluasi kegiatan demi tercapainya tujuan yang diharapkan melalui pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki. Pada kenyataannya, manajemen hadir sebagai sebuah solusi dari pencapaian tujuan yang dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Tanpa adanya peran manajemen, tujuan yang ada pada individu (manusia) maupun pada organisasi (laba atau nirlaba) tidak akan pernah tercapai secara efektif dan efisien.

Perkembangan dunia yang modern saat ini, menuntut organisasi tidak hanya mencapai tujuannya saja, melainkan juga harus memperhatikan nilai tambah dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Nilai tambah yang dimaksudkan adalah pengelolaan sumber daya yang ada, tidak hanya focus pada tercapainya tujuan melainkan efektif dan efisiennya proses tersebut dalam mencapai tujuan yang dimaksud. Sehingga dalam kenyataan ini, tolok ukur manajer (red: pemimpin) yang berprestasi tidak hanya pada pekerjaannya yang selesai dilaksanakan melainkan juga proses yang efektif dan efisien dalam melakukan aktivitas.

Peter Drucker menjelaskan makna efektif dan efisien melalui pernyataannya yang terkenal yaitu doing the right things (mengerjakan sesuatu yang benar) dan doing things right (mengerjakan sesuatu dengan benar). Menurut Drucker, efektif adalam mengerjakan sesuatu yang benar, sementara efisien adalah mengerjakan sesuatu dengan benar. Efektif merupakan kemampuan dalam mengerjakan sesuatu yang benar. Efektivitas lebih banyak mengarah pada pencapaian tujuan, sejauh mana organisasi bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Beda halnya dengan efektif, efisien adalah kemampuan dalam menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak berlebihan dalam mengelola sumber daya tersebut hingga tercapai tujuan. Efisiensi lebih pada pendekatan perbandingan antara input dan output dalam sebuah organisasi. Semakin kecil nilai perbandingan ini maka semakin tidak efektif organisasi tersebut dalam mengelola sumber daya yang dimiliki.

Secara sederhana, manajemen merupakan hal yang tidak terpisahkan dari setiap nafas organisasi. Organisasi (laba atau nirlaba) yang ingin sampai pada tingkat keberhasilannya, membutuhkan peran manajemen yang baik dalam mendukung setiap aktivitas di dalam organisasi. Manajemen yang baik tidak melepaskan unsur efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya yang dimiliki, sehingga pada akhirnya tercapai tujuan yang diharapkan dan bahkan tujuan tersebut memiliki nilai lebih (value added) dari hanya sekadar tujuan organisasi semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar